Soft selling adalah teknik promosi yang dilakukan dengan cara yang halus dan tidak agresif, dengan tujuan untuk membangun hubungan dan kepercayaan dengan pelanggan. Soft selling berbeda dengan hard selling, yang cenderung memaksa dan membujuk pelanggan untuk membeli produk atau jasa dalam waktu yang singkat.
Soft selling lebih cocok untuk UMKM, karena dapat meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan, serta menghemat biaya pemasaran. Namun, soft selling juga membutuhkan cara promosi produk online yang tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa cara soft selling yang dapat dilakukan oleh UMKM:
1. Lakukan riset pasar
Sebelum melakukan soft selling, UMKM perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui siapa target pasar, apa kebutuhan dan keinginan mereka, serta bagaimana perilaku dan preferensi mereka. Dengan demikian, UMKM dapat menyesuaikan produk, harga, dan cara komunikasi yang sesuai dengan pelanggan.
2. Buat konten yang menarik dan bermanfaat
Salah satu cara soft selling yang efektif adalah dengan membuat konten yang menarik dan bermanfaat bagi pelanggan, seperti artikel, video, podcast, atau infografis. Konten tersebut dapat berisi informasi, edukasi, hiburan, atau inspirasi yang berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh UMKM. Konten tersebut juga dapat disebarkan melalui berbagai media, seperti website, blog, sosial media, atau email.
3. Bangun hubungan dengan pelanggan
Soft selling tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga pada hubungan dengan pelanggan. UMKM perlu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, dengan cara seperti:
- Mengenal pelanggan secara personal, seperti nama, hobi, atau minat mereka.
- Memberikan layanan yang ramah, cepat, dan profesional.
- Memberikan apresiasi, penghargaan, atau reward kepada pelanggan yang setia atau memberikan referensi.
- Mengirimkan email, pesan, atau telepon untuk mengucapkan terima kasih, mengingatkan, atau memberikan informasi terbaru.
- Menjawab pertanyaan, keluhan, atau masukan dari pelanggan dengan tanggap dan solutif.
4. Dengarkan pelanggan dengan aktif
Soft selling juga membutuhkan keterampilan mendengarkan yang aktif, yaitu mendengarkan pelanggan dengan penuh perhatian, empati, dan rasa ingin tahu. Dengan mendengarkan pelanggan dengan aktif, UMKM dapat:
- Memahami kebutuhan, keinginan, dan masalah pelanggan.
- Menyampaikan solusi, manfaat, atau nilai produk atau jasa yang sesuai dengan pelanggan.
- Membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pelanggan.
- Mendorong pelanggan untuk berbicara lebih banyak dan memberikan feedback.
5. Ajukan pertanyaan yang tepat
Selain mendengarkan, soft selling juga membutuhkan keterampilan bertanya yang tepat, yaitu bertanya dengan cara yang dapat menggali informasi, minat, atau keputusan pelanggan. Dengan bertanya yang tepat, UMKM dapat:
- Mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, dan masalah pelanggan.
- Menyajikan solusi, manfaat, atau nilai produk atau jasa yang sesuai dengan pelanggan.
- Mengatasi keberatan atau keraguan pelanggan.
- Mendorong pelanggan untuk berkomitmen atau bertindak.
6. Berikan nilai produk tanpa meminta pelanggan untuk membeli
Soft selling tidak bertujuan untuk menjual produk atau jasa secara langsung, tetapi untuk memberikan nilai produk atau jasa kepada pelanggan. Nilai produk atau jasa adalah manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh pelanggan dari menggunakan produk atau jasa tersebut. Dengan memberikan nilai produk atau jasa, UMKM dapat:
- Membuat pelanggan tertarik dan penasaran dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
- Membuat pelanggan merasa dihargai dan dipedulikan.
- Membuat pelanggan merasa percaya diri dan nyaman dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
- Membuat pelanggan merasa bahwa produk atau jasa tersebut adalah solusi terbaik untuk mereka.
7. Beri waktu untuk memutuskan
Soft selling tidak memaksa atau membujuk pelanggan untuk membeli produk atau jasa dalam waktu yang singkat, tetapi memberi waktu untuk memutuskan. Dengan memberi waktu untuk memutuskan, UMKM dapat:
- Menghormati hak dan kewenangan pelanggan untuk memilih produk atau jasa yang mereka inginkan.
- Menghindari rasa tidak nyaman atau kesal pelanggan karena merasa dipaksa atau didesak.
- Meningkatkan kemungkinan pelanggan untuk membeli produk atau jasa karena merasa yakin dan puas dengan pilihan mereka.
Demikian artikel singkat yang saya buat tentang cara soft selling yang perlu diketahui oleh UMKM. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.